Senin, 09 Juli 2012

BATAS KESEIMBANGAN


“Tidak akan ada keburukan, kejahatan, permusahan, jika manusia tidak melewati batas keseimbangan..”

Batas keseimbangan disini maksudnya adalah garis yang membatasi jalan keselamatan manusia. Selama kita masih berada di dalam jalan keselamatan dan tidak keluar melewati batas ini, maka kita masih bisa menjaga kesimbangan dalam perjalanan hidup ini, dan akan menghasilkan nilai-nilai kebaikan dan kebenaran pada diri kita. 

Akan tetapi, jika kita bergerak keluar dan melewati batas ini, maka akan memunculkan nilai-nilai keburukan dan kejahatan pada diri kita, sehingga hidup kita menjadi goyang dan tidak stabil, karena telah melanggar batas keseimbangan tersebut.

Jika dikaitkan dengan konteks perilaku dalam kehidupan sehari-hari,  semuanya mempunyai ‘takaran’ atau ‘porsi’ yang ideal. ‘takaran’ yang ideal inilah yang termasuk ke dalam keseimbangan. Namun ketika manusia melakukan suatu hal yang melebihi ‘takaran’ ideal tersebut, tentunya volumenya akan melebihi takaran ideal tersebut, sehingga sisanya akan tumpah dan mengotori hal-hal yang ada disekitarnya.

Analoginya seperti sebuah gelas kosong yang diisi air. Selama air gelas belum terisi penuh, tidak menjadi masalah. Tetapi jika gelas tersebut sudah penuh, lalu diisi air lagi, maka air tersebut akan tumpah, karena volume air sudah melebihi takaran maksimal dari gelas tersebut.
Tumpahan inilah yang akan menghasilkan efek negatif, baik kepada diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar. Logikanya, semakin banyak tumpahan yang dibuat, maka kekuatan dari efek negatif yang dihasilkan akan semakin bertambah. 

Kita ambil contoh nyata yang ada di dalam kehidupan kita sehari-sehari. Misalnya dalam hal percintaan, khususnya di kalangan para remaja kita dewasa ini. Kita lihat betapa banyak para remaja kita yang sudah melakukan hubungan seks di luar nikah. 

Sangat disayangkan, mengingat para remaja merupakan generasi penerus bangsa ini. Banyak pihak yang dirugikan karena perilaku tersebut, mulai dari hilangnya keperawanan sang wanita, hilangnya harga diri, selain itu juga berdampak terhadap keluargan mereka  karena telah membuat malu keluarga, bahkan sampai berdampak terhadap masyarakat luas.

Hal ini terjadi karena mereka telah melakukan suatu perbuatan atau perilaku yang telah melewati batas keseimbangan. Lain halnya jika mereka tidak melakukan perbuatan yang sesuai dengan ‘takaran’ idealnya, maka tidak akan ada pihak yang dirugikan, baik dari pelaku itu sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar.

Oleh sebab itulah, kita sebagai manusia yang diberikan potensi untuk berperilaku dan bertindak, alangkah baiknya jika tindakan kita itu sesuai dengan ‘takaran’ idealnya, dan tidak melewati batas keseimbangan, agar  terjadi keharmonisan dan ketenteraman dalam hidup kita..

Batas keseimbangan dapat berupa :
ü  Hukum-hukum yang terdapat dalam Al Quran dan Hadist
ü  Prinsip-prinsip moral dan etika
ü  UUD 1945

Tidak ada komentar:

Posting Komentar